22 Maret 2024 – Sebuah momen penting dalam upaya pelestarian sumber daya air terjadi di Aula Universitas Papua, Manokwari, dengan diselenggarakannya Water Talk’s oleh Balai Wilayah Sungai Papua Barat pada Kamis, 22 Maret 2024. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Air Sedunia dan persiapan menuju 10th World Water Forum Mei mendatang. Dr. Ir. Hendrik Pristianto, ST., MT., IPM., Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sorong, hadir sebagai narasumber, menandakan peran strategis universitas dalam kolaborasi pengelolaan sumber daya air di Papua.
Kegiatan ini mengangkat tema "Infrastruktur Air dan Krisis Iklim dalam Bingkai Dialog Air untuk Perdamaian", menarik perhatian stakeholder dari berbagai sektor, termasuk dinas terkait, akademisi, dan LSM. Kehadiran mereka menunjukkan keseriusan bersama dalam mengatasi tantangan krisis air dan iklim. Keterlibatan Dr. Hendrik Pristianto khususnya mencuri perhatian dengan pemaparan hasil riset doktoralnya yang inovatif, Model Pristianto, sebuah pendekatan baru yang memudahkan estimasi laju infiltrasi di daerah aliran sungai kecil di Papua, sebuah kontribusi vital mengingat Papua menyimpan 29% cadangan air permukaan Indonesia.
Model Pristianto menawarkan solusi yang tidak hanya praktis tapi juga efisien, mengeliminasi kebutuhan pengamatan lapangan yang memakan waktu, dan memungkinkan prediksi yang akurat tentang ketersediaan air untuk irigasi dan limpasan air. Ini merupakan langkah besar dalam perencanaan sumber daya air yang lebih efektif, terutama di wilayah dengan ketersediaan data hidrologis yang terbatas seperti Papua. Dengan model ini, stakeholder dapat lebih mudah merencanakan pengelolaan air yang berkelanjutan, sebuah langkah penting dalam menjaga keseimbangan ekologi dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kegiatan Water Talk’s di Manokwari ditutup dengan sesi dialog yang mendalam antara peserta dan narasumber, mencerminkan pentingnya kerjasama lintas sektor dalam menghadapi tantangan pengelolaan sumber daya air. Acara yang berlangsung efektif dari pukul 13.30 hingga 16.00 WIT ini diharapkan meningkatkan kesadaran dan aksi nyata terhadap tata kelola daerah aliran sungai yang lebih baik, demi kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan hidup. Melalui keterlibatan aktif akademisi seperti Dr. Hendrik Pristianto, terbukti bahwa pengetahuan dan inovasi dapat berkontribusi signifikan dalam upaya global untuk mengatasi krisis air dan iklim.(ARK)